Monday, December 27, 2010

Anugerah

Teruk mana pun
Sial mana pun
Kehidupan ini adalah anugerah
Hanya syukur yang ku ucap

Saat ini

Emak : Banyak sangat tisu ni. Bawaklah balik sana.
Anak : Ok (sambil memasukkan tisu dalam beg)

Terima kasih mak. Rupanya tisu itu memang banyak kegunaannya. Saat ini aku menangis. Aku rindukan ibuku. Aku rasa berdosa dengan ibuku. Aku rasa bersalah sangat padanya. Aku ambil tisu pemberian ibuku. Aku kesat air mata ini.

Mak, aku ingin pulang ke pangkuanmu. Aku ingin peluk dirimu seerat-eratnya. Aku ingin mohon ampun daripada ibuku. Mak..........

Tempatku bukan di sini


Bagaikan terjejak di bumi asing
Segalanya tuli
Segalanya sepi
Bagaikan cuma aku di sini

Umpama tersekat nafas ini
Tatkala melihat tanah ini
Ini bukan tanahku
Tempatku bukan di sini

Bagai mahu jatuh jantung ini
Seperti mahu putus nadi ini
Rasa tidak mampu lagi
Untuk berada di sini

Ibu, aku rindu kamu
Tolong anakmu ini
Aku butuh kamu
Ibu, ampuni dosa aku


Wednesday, December 22, 2010

Manusia itu kekadang gila


Andai saja hati ini mampu berkata-kata
Sudah lama ia memuntahkan segala
Semua apa yang membelenggu
Tapi tidak mungkin
Sekali lagi aku cuma pendam

Mungkin itu satu kebahagiaan
Mana kau tahu
Manusia itu semuanya tidak sama
Meski sama pun
Setitik pasti ada lainnya

Kekadang manusia itu gila
Mampu bertindak di luar akal
Sudah ramai yang begitu
Tapi aku tidak mahu terlanjur
Meski aku juga seorang manusia

Bait-bait kata malam ini terabur sungguh
Tetiba saja hilang punca
Meski sudah di pertengahan jalan
Tapi ikut suka hati aku
Andai aku mahu terus jalan atau tidak

Perempuan, jika kau bahagia begini
Apa kata kau teruskan
Mana tahu kau akan tetap juga bahagia
Kebahagiaan dengan caramu sendiri
Kau memang sudah gila



Monday, November 29, 2010

Malam yang panjang



Tidak aku naik muak
Telah aku dengar berulang kali
Biar saja aku dengar sampai muntah
Sampai mata aku bisa tertutup sendirinya

Ada apa dengan malam ini
Sepertinya hanya aku yang bersendiri
Malam ini tidak terlalu dingin
Tetapi terasa ingin didakap

Oh, aku ini sudah kenapa
Gila agaknya

Mengapa malam ini begitu panjang
Resah aku di kamar gelita ini
Terasa ingin berlari
Ingin lepas dari semuanya

Bilakah mata ini mahu tertutup
Agar aku bisa merasa tenang itu
Dan bila aku terjaga esok
Hanya ada siang hari yang damai

Ya, aku berharap begitulah
Tuhan, semoga ada esok lagi untuk aku




Thursday, November 18, 2010

Hilang dalam terang

Tetiba hilang dalam terang.
Aku hilang arah, hilang punca.
Dunia terasa sepi.
Bagaikan cuma ada aku di sini.
Tuhan, suluh aku dengan cahayaMU.

Saturday, November 6, 2010

Kedinginan Ini Melemaskan


Kedinginan itu mencengkam kuat tubuh lesuku
Terbuai-buai rerambut yang beralun
Terdengar-dengar titik-titik hujan di luar
Aku lemas begini
Hanya terperosok di sudut sepi ini
Dikelilingi dinding bisu
Juga insan yang hanyut dengan dunia sendiri
Aku lelah begini



Tuesday, November 2, 2010

Cinta




Sekadar renungan buat temanku yang berada dalam dilema dan mungkin
juga sesiapa yang berada dalam situasi ini.



"Aku suka kamu...tapi...kita bagaikan langit dengan bumi..."




Kemudia aku ucap pula sebaris ayat ini.




"Cinta tiada syarat dan tiada istilah layak atau tidak juga untuk cinta."







Thursday, October 28, 2010

Kehidupan




Pabila aku kepingin melelapkan mata semalam dan ingin melenyapkan semua kegelisahan itu meskipun sebentar, hati ini terdetik tiba-tiba....



Kehidupan ini tidak selalu membahagiakan tetapi indahnya tetap ada.







Sunday, October 24, 2010

Cintamu yang menghangatkan

Malam semakin pekat
Gelap gelita pun menyelubungi
Sunyinya saat ini
Tatkala suara rindu bergema
Pabila dingin malam mencengkam
Aku rindu kehangatan itu
Bila didakap cintamu
Datanglah segera sayangku
Aku perlu kamu

Sunday, October 17, 2010

Terus Bertahan

Saat aku sedang marah
Si syaitan sedang melonjak kegembiraan

Ya ALLAH
Aku mohon padaMU
Tenangkan jiwaku
Bersihkan hatiku
Singkirkan amarah yang beraja

Aku ini hambaMU yang lemah
Terlalu rapuh
Mudah kecundang
Ini cuma dugaanMU
Aku harus terus hadapinya

Sunday, October 10, 2010

Tolonglah Kekasih

Wahai kekasih
Aku ingin ucapkan ini buatmu

Datanglah walau seribu dia sekalipun
Akan aku terus teguh
Berdiri di sebelahmu sentiasa
Tetapi aku juga harap
Kau akan membantu aku
Kadangkala aku ini rapuh
Kadangkala aku ini lemah
Kau juga mengerti bagaimana aku

Jangan pernah pergi
Jangan pernah berpaling
Teruskan genggam tangan aku
Agar aku bisa terus senyum
Bernafas dalam dakapan cintamu
Andai tidak, aku bisa saja mati

Tolonglah wahai kekasih
Andai aku punya cintamu.....

Terima Kasih Teman

Terima kasih wahai teman
Oh, kaukah yang bernama teman itu?
Terima kasih untuk semua ini
Aku sangat menghargainya
Kau boleh berbuat apa saja
Tusuk jantung aku
Toreh hati aku
Biar luka parah
Biar bernanah pedih
Tapi aku tetap terima dengan terbuka
Sampai saat ini pun aku masih mampu
Mampu untuk tersenyum
Mampu untuk terus hidup
Maaf, semua ini bagaikan semut api saja bagi aku
Kau boleh teruskan permainan ini wahai teman

Saturday, October 9, 2010

Mencari Kedamaian Itu

Terasa sesak nafas ini tiba-tiba
Mahu saja aku lepas daripada semua ini
Bagaikan begitu berat beban ini
Tidak tergalas rasanya

Tidak sabar menungggu saat itu
Bila aku mampu tersenyum lega
Setelah segalanya berlalu pergi
Biar saja aku aman sendiri

Thursday, September 16, 2010

Kembali Melihat Dirimu

Bagaikan begitu perlahan
detik yang berlalu
ingin sekali aku cepatkan waktu
agar malam segera berlalu
siang pula berlabuh

Seperti begitu lama
kita terpisah jauh
saat ini aku masih menanti
agar waktu itu tiba juga
kembali untuk melihat dirimu

Kesepian

Tubuhnya sudah dingin
Lama sudah dibiarkan sepi
Namun jiwanya masih hangat
Sehangat cinta yang masih mekar

Kamar kelam itu jadi saksi
Bagaimana seksa dia sendiri
Hanya berteman dinding bisu
Yang juga tuli dan kaku

Bagaimana akhirnya nanti
Haruskah dia terus begitu
Membiarkan diri terus dirantai
Oleh kesepian yang tiada penghujung

Wednesday, September 15, 2010

Cinta Menurut Perspektif Aku

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan
Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan semangat ~Hamka

Salah satu petikan yang aku suka adalah seperti di atas ini. Ayat yang mudah dan ringkas tetapi cukup bermakna apabila difikir dan difahami. Cinta itu terlalu luas pengertiannya. Terlalu universal untuk didefinisikan. Terlalu subjektif juga untuk ditakrifkan. Tetapi yang pasti cinta itu sangat berkuasa. Kenapa aku katakan begitu? Kerana cinta itu boleh membunuh. Tidak kisah bagaimana situasi pun, cinta itu mampu membunuh. Membunuh kewarasan fikiran, kerasionalan diri dan juga keimanan. Tetapi andai cinta itu mampu ditangani dengan baik, Insya-ALLAH cinta yang lahir itu adalah cinta yang suci dan ikhlas. Cinta yang paling agung dan hakiki pasti saja adalah cinta ALLAH SWT. Sebagai seorang hambaNya, kita harus takut andai kita tidak dapat memiliki cintaNya. Bukan bersedih dan menangisi cinta sesama manusia yang telah hilang dan pudar. Aku menulis menurut pendapat dan buah fikiranku tetapi aku juga manusia biasa, yang tidak lepas daripada berasa kesal dan sedih disebabkan cinta. Tetapi aku juga berharap semoga aku dan kita semua tahu definisi sebenar sebuah cinta. Barulah kita sedar apa yang tersirat di sebalik rasa cinta itu. Kita tidak bersalah untuk mencintai kerana itu merupakan lumrah kehidupan. Mencintai dan dicintai adalah perkara biasa yang terjadi dalam kehidupan kita. Cinta itu indah tetapi kekadang cinta itu juga menyeksakan.

Cinta tidak pernah memaksa kita menjadi lemah tetapi diri kita sendiri yang memilih untuk menjadi lemah. Cinta tidak pernah menyuruh kita untuk menghinakan diri tetapi diri kita sendiri kelihatan hina apabila cinta itu menguasai diri.

Aku bukan ahli yang arif dalam hal cinta tetapi aku merupakan seorang manusia biasa dan hambaNya yang punya rasa cinta…

Aku Masih Di Sini

Malam kian kelam
Saat ini aku masih di sini
Mengetuk papan kekunci untuk melahirkan bait-bait kata
Bait-bait kata yang menceritakan segala perasaan di jiwa

Sunyinya saat ini
Sehinggakan aku boleh terdengar degupan jantungku sendiri
Sepinya malam ini
Seperti sepinya hatiku yang telah lama ditinggalkan kosong

Aku masih terdampar di sini
Membilang detik yang begitu lambat berlalu
Mengira bintang-bintang yang bertaburan di dada langit
Sambil ditemani melodi rindu yang bernyanyi di hati

Sedingin Cintamu

Jendela kamar dibuka
Menderu angin dingin menampar wajahku
Hujan yang turun renyai-renyai seakan tahu isi hatiku
Sesekali aku memeluk tubuh
Cuba menghangatkan diriku sendiri
Terketar-ketar aku menahan susana dingin yang menyelubungi
Ingatan mula tumpah terhadap dirimu
Dakapan cintamu yang selalu menghangatkan
Tapi itu dulu
Kini cintamu terlalu dingin
Sedingin hujan yang sedang membasahi bumi
Dalam diam ada air hangat yang menitis
Aku menyeka air mata di pipi buat sekian kalinya
Lalu ku tutup jendela rapat-rapat
Seperti rapatnya hatiku yang sudah tertutup buat dirimu

Kenapa Aku Yang Menangis?

Aku kembali terpuruk di sudut itu
Mengetuk papan kekunci di atas meja berdebu
Malam yang kian kelam tidak dihiraukan
Jari-jemari terus laju mengetuk
Melontarkan segalanya yang meyesak dada
Terketar-ketar diri menahan perasaan
Rasa sakit itu kian terasa
Air mata kembali bertakung di tubir mata
Hanya menunggu masa untuk tumpah ke bumi
Alam sekeliling tiba-tiba menjadi pana
Hilang sudah seluruh pancaindera
Yang ada hanyalah hati yang bagaikan tersiat-siat
Kemudiannya menjadi cebisan-cebisan kecil

Tuhan, dulu aku kata aku terima dengan ikhlas
Tetapi kini kenapa aku yang menangis?