Wednesday, September 15, 2010

Sedingin Cintamu

Jendela kamar dibuka
Menderu angin dingin menampar wajahku
Hujan yang turun renyai-renyai seakan tahu isi hatiku
Sesekali aku memeluk tubuh
Cuba menghangatkan diriku sendiri
Terketar-ketar aku menahan susana dingin yang menyelubungi
Ingatan mula tumpah terhadap dirimu
Dakapan cintamu yang selalu menghangatkan
Tapi itu dulu
Kini cintamu terlalu dingin
Sedingin hujan yang sedang membasahi bumi
Dalam diam ada air hangat yang menitis
Aku menyeka air mata di pipi buat sekian kalinya
Lalu ku tutup jendela rapat-rapat
Seperti rapatnya hatiku yang sudah tertutup buat dirimu

No comments:

Post a Comment